Fenomena Low-Cost Green Car (LCGC) Asia: Membandingkan Indonesia dan India

Fenomena Low-Cost Green Car (LCGC) Asia: Membandingkan Indonesia dan India

Konsep Low-Cost Green Car (LCGC), atau kendaraan hijau berbiaya rendah, telah menjadi strategi kunci bagi pemerintah di Asia untuk mendorong mobilitas yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan. Indonesia dan India adalah dua negara yang paling gencar mengimplementasikan skema ini, meskipun dengan fokus dan hasil yang berbeda.

Di Indonesia, program LCGC berfokus pada pemberian insentif pajak untuk mobil dengan efisiensi bahan bakar tinggi dan kandungan lokal minimal tertentu. Tujuannya adalah untuk merangsang produksi otomotif domestik dan membuat mobil pertama yang aman diakses oleh kelas menengah yang berkembang pesat.

Sementara itu, India memiliki program yang mirip dengan fokus pada pengurangan emisi dan mendorong adopsi kendaraan listrik (low-cost EV). Pemerintah India memberikan subsidi langsung dan insentif pajak yang lebih besar untuk mendorong transisi cepat dari mesin bahan bakar fosil ke kendaraan bertenaga baterai atau gas alam.

Perbandingan menunjukkan bahwa LCGC di Indonesia sukses dalam memperluas kepemilikan mobil, namun India lebih maju dalam mengaitkan insentif biaya rendah dengan teknologi hijau yang lebih berkelanjutan (EV). Kedua negara menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas keselamatan kendaraan sambil menekan biaya.Intisari: Program LCGC di Asia bertujuan membuat kendaraan terjangkau dan ramah lingkungan; Indonesia fokus pada efisiensi bahan bakar dan kandungan lokal untuk memperluas kepemilikan, sementara India lebih fokus pada insentif EV berbiaya rendah untuk transisi energi.