Belanja pakaian bekas alias thrifting kini jadi tren global, terutama di kalangan anak muda. Selain murah, thrifting dianggap ramah lingkungan karena mengurangi limbah fashion.
Mengapa Thrifting Populer?
- Hemat Biaya – Bisa mendapatkan pakaian branded dengan harga murah.
- Unik & Vintage – Banyak pakaian langka yang tidak dijual di toko biasa.
- Ramah Lingkungan – Mengurangi produksi pakaian baru yang boros energi.
- Tren Sosial Media – Thrifting jadi konten populer di TikTok & Instagram.
Dampak Positif
- Mendukung Circular Economy – Pakaian digunakan lebih lama.
- Peluang Bisnis Baru – Banyak toko online lahir dari thrifting.
- Ekspresi Diri – Gaya fashion lebih personal dan kreatif.
Tantangan Thrifting
- Kualitas Barang – Tidak semua pakaian bekas layak pakai.
- Higienitas – Perlu proses pembersihan ekstra.
- Overhype – Kadang harga pakaian bekas justru melonjak karena tren.
Penutup:
Thrifting bukan hanya tren hemat, tapi juga bagian dari gaya hidup berkelanjutan. Dengan thrifting, kita bisa tetap stylish tanpa merusak lingkungan.